Dalam beberapa hari yang lalu para RT di wilayah kota Semarang telah dikucuri bantuan dari pemerintah kota Semarang 25 juta per tahun.

Akan tetapi masyarakat atau warga RT seolah – olah dibuat ketakutan dengan informasi, karena pihak walikota Semarang meminta agar kejaksaan negeri kota Semarang untuk turun meskipun hanya untuk memantau atau dalam rangka pendampingan.
Hal tersebut sangat membuat kesenjangan bagi warga masyarakat kecil apalagi hanya setingkat RT. Bahkan banyak masyarakat memberikan tanggapan yang nyinyir , coba kalo pejabat nya korup atau menerima fasilitas dengan nilai ratusan juta bahkan milyaran para aparat tak bisa apa-apa.
tanggapan dari Budi Mulyanto atau yang lebih beken Budi Semawis selaku sekretaris AWPI( Asosiasi Wartawan profesional Indonesia) Jawa Tengah menanggapi bahwa bantuan dari Pemkot Semarang terhadap para RT sangat rumit secara birokrasi apalagi ditambah kejaksaan negeri diminta untuk turun meskipun hanya pendampingan, ini membuat masyarakat menjadi ketakutan alangkah sebaiknya kejaksaan memberikan arahan atau pendampingan terhadap Pemkot Semarang guna menertibkan secara administrasi serta wawasan secara hukum.

Foto: Dodi Nurhadi
Karena ini hanya bantuan yang secara langsung diberikan kepada masyarakat. sebetulnya bantuan seperti ini pula tidak perlu dibebani pajak juga. Tanggapan hal serupa juga diungkapkan Dodi Nurhadi selaku ketua Brinus (Brigade Nusantara)kota Semarang sebenarnya bantuan itu bersifat fleksibel janganlah masyarakat menerima uang segitu dibuat rumit serta seolah-olah dibuat ketakutan dengan akan turun nya kejaksaan, yang seharusnya para warga untuk bisa tertib secara administrasi di dalam pembinaan Pemerintah kota Semarang.
Kalau rumit seperti kenapa harus ada bantuan terhadap warga masyarakat bahkan ini menjadi banyak keluhan di warga masyarakat. Salah satu ketua RT di wilayah Tlogosari yaitu Bapak Jumadi mengatakan kalau tau serumit ini bantuan tidak akan saya ambil bahkan tetangga RT sebelah pun mengatakan hal serupa dan yang mengherankan ada Ketua RT serta pengurus sampai stres dan sakit.
Ini sungguh mengherankan bantuan untuk warga RT bukan nya membuat senang bagi para warga masyarakat akan tetapi justru sebaliknya, alangkah sebaiknya Walikota Semarang untuk bisa mengevaluasi tentang hal bantuan tersebut. (red)